Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Kamis, 26 Januari 2017

,

Istri Solehah

Ilistrasi

Di suatu senja,terjadilah perdebatan antara sang suami dan istrinya. Mungkin ini adalah masalah yang umum sekali terjadi di sekitar kita. Ini terjadi karena sang istri ingin sekali membantu sang suami agar perekonomian mereka semakin membaik. Tapi ternyata sang suami tidaklah setuju dengan keinginan sang istri. Beginilah kira-kira perdebatan mereka.

istri       : Abang, aku mau kerja!”
suami   : “Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)”
istri       : “Itu, tetangga kita, dia kerja!”
suami   :“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”
istri       : “Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang.”
suami   :“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”
istri       : “Apa-apaan sih?”
suami  :“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”
istri       : “Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”
suami   : “Kan Abang masih kerja, Abang masih sehat, aku masih kuat. Akan Abang usahakan, InsyaAllah.”
istri       : “Iya, aku tahu. Tapi penghasilan Abang untuk saat ini tidaklah cukup.”
suami   : “Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Abang bilang begitu? Karena Allah pasti mencukupi. Lagi pula, kalau kamu kerja siapa yang jaga anak kita?”
istri       : “Kan ada Ibu! Pasti beliau tidak akan keberatan. Malah dengan sangat senang hati.”
suami   : “Istri Abang yang Abang cintai, dari perut sampai lahir, sampai sebelum Abang bisa mengerjakan pekerjaan Abang sendiri, segalanya menggunakan tenaga Ibu. Abang belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Abang yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah sekarang Abang akan meminta Ibu untuk mengurus anak Abang juga?”
istri       :“Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Bang?”
suami   : “Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan.”
istri        : “Jadi, kita harus bagaimana?”
suami   : “Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki adalah penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-Nya. Atau begini saja, Abang ada ide! Tapi Abang mau tanya dulu.”
istri        :“Apa, Bang?”
suami   : “Apa alasan paling mendasar, yang membuat kamu ingin bekerja?”
istri        : “Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
suami   : “Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, InsyaAllah. Keren, kan?”
istri        : “Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
suami   : “Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”
istri        :“Apa?”
suami   : “Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada sedekah? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? Allah itu Maha Kaya. Minta saja pada-Nya.”
istri        :“Iya, Bang, aku tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
suami   : “Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. InsyaAllah jika menurut Allah baik, menurut-Nya kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah.”
istri        : “Tapi, Bang?!”
suami   : “Abang tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa berkah?”
istri        :“Aku ingin kita hidup kaya dan berkah.”
suami   : “Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. InsyaAllah kaya dan berkah.”
istri        : “Kalau tidak kaya?”
suami   : “Kan masih berkah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?”
istri        : “Apa, Bang?
suami   : “Pilihlah pintu surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya duniai : “Apa alasan paling mendasar, yang membuat kamu ingin bekerja?”
istri        : “Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
suami   : “Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, InsyaAllah. Keren, kan?”
istri        : “Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
suami   : “Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”
istri        :“Apa?”
suami   : “Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada sedekah? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? Allah itu Maha Kaya. Minta saja pada-Nya.”
istri        :“Iya, Bang, aku tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
suami   : “Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. InsyaAllah jika menurut Allah baik, menurut-Nya kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah.”
istri        : “Tapi, Bang?!”
suami   : “Abang tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa berkah?”
istri        :“Aku ingin kita hidup kaya dan berkah.”
suami   : “Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. InsyaAllah kaya dan berkah.”
istri        : “Kalau tidak kaya?”
suami   : “Kan masih berkah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?”
istri        : “Apa, Bang?
suami   : “Pilihlah pintu surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya dunia.

Begitulah kurang lebih percakapan suami istri itu. Dari itu,untuk para istri terlebih yang sudah mempunyai buah hati. Menjaga,mendidik dan mengurus anak adalah lebih utama. Berilah kasih sayang kepada buah hati saat mendidik anak. Kasih sayang orang tua lebih utama dan lebih baik dibanding kasih sayang nenek apalagi babysister. Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. Untuk para istri soleha yang suka belanja online shop, kami mnjual semua jenis gaun gamis yang murah klik instagram dan link kami di bawah ini:

    https://bit.ly/344eP9G
    Estile.orecchini
    https://bit.ly/2EwoLP7

    BalasHapus