Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Selasa, 21 Juni 2016

,

Rea Greafiska, Penjual Kue Keliling Cantik Berhijab

Penjual kue keliling


Rea Greafiska (20), layak menjadi panutan. Disaat rekan sebayanya banyak yang terjerumus dalam lembah kehidupan malam dengan alasan ekonomi, gadis cantik berhijab itu malah sebaliknya. Dia tak malu berdagang kue keliling dengan satu tujuan. Yakni, mengejar cita-cita menjadi guru dan menopang ekonomi keluarga. Siapa Rere (nama panggilannya)?

MENGENAKAN batu cicin red raflesia di jari tengah, menjadi salah satu ciri khas keseharian Rea. Parasnya yang cantik serta tak pelit melayangkan senyuman, juga menjadi nilai plusnya. Seperti saat ditemui RK, Kamis (29/1) Rea tampak penuh semangat mengenakan hijab hitam dengan menenteng dua buah kotak berisi dagangannya. Hanya satu harapannya hari itu, apalagi kalau bukan dagangannya habis laku terjual.
Anak kedua kedua dari empat bersaudara itu menuturkan, sama sekali tak malu menjalani aktivitasnya selama ini.

Setiap hari dia selalu membawa dua keranjang kue bersisikan susu kedelai dan kue kering serta basah, kepada pelanggannya.
Gadis kelahiran Kota Bengkulu dua puluh tahun silam itu malah mengaku optimis, jika kerja keras yang dilakoninya saat ini akan berbuah kesuksesan di masa mendatang. “Kue, Kue. Kak kue?,” seru Rere menjajakan dagangannya.

Hari itu, mungkin Rere lagi hoki. Baru saja ke luar rumah, dagagannya sudah separonya habis dibeli awak media yang tengah nongkrong di bawah pohon sawo di belakang Kantor DPRD Provinsi Bengkulu. “Susu kedelainya Rp 5 ribu, kuenya kering maupun basah juga Rp 5 ribu kak,” ujar Rere sembari menjajakan kuenya tanpa ada rasa malu, takut, apa lagi minder seperti yang kebanyakan terjadi pada anak seusianya.

Dia menuturkan, merupakan tamatan SMKS 1 Pembangunan Kota Bengkulu 2013. “Saya tinggal di Kebun Tebeng, berjualan kue sudah satu tahun untuk tambah-tambah belanja dan bantu orang tua. Saya juga cuma tinggal sama bapak karena ibu sudah meninggal dunia. Perharinya saya dapat Rp 20 ribuan. Sykurlah, bisa untuk bantu adik-adik juga,” beber Rere.
Dia masih memendam asa berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Kalau saya kuliah, maunya jurusan Bahasa Inggris. Saya mau jadi guru. Mudah-mudahannya kak, cita-cita saya bisa terwujud. Tolong do’ain juga biar jualannya lancar hingga nanti cukup untuk biaya masuk kuliah,” ujar Rere sambil tersenyum lepas.

Sumber berita ada disini

0 komentar:

Posting Komentar